Senin, 21 Maret 2011

Perbedaan sifat suku tionghoa menurut letak geografisnya

Suku bangsa Tionghoa (biasa disebut juga Cina di Indonesia adalah salah satu etnis di Indonesia. Biasanya mereka menyebut dirinya dengan istilah Tenglang (Hokkien), Tengnang (Tiochiu), atau Thongnyin (Hakka). Dalam bahasa Mandarin mereka disebut Tangren (Hanzi: 唐人, "orang Tang"). Hal ini sesuai dengan kenyataan bahwa orang Tionghoa-Indonesia mayoritas berasal dari Cina selatan yang menyebut diri mereka sebagai orang Tang, sementara orang Cina utara menyebut diri mereka sebagai orang Han (Hanzi: 漢人, hanyu pinyin: hanren, "orang Han").
Leluhur orang Tionghoa-Indonesia berimigrasi secara bergelombang sejak ribuan tahun yang lalu melalui kegiatan perniagaan. Peran mereka beberapa kali muncul dalam sejarah Indonesia, bahkan sebelum Republik Indonesia dideklarasikan dan terbentuk. Catatan-catatan dari Cina menyatakan bahwa kerajaan-kerajaan kuno di Nusantara telah berhubungan erat dengan dinasti-dinasti yang berkuasa di Cina. Faktor inilah yang kemudian menyuburkan perdagangan dan lalu lintas barang maupun manusia dari Cina ke Nusantara dan sebaliknya.
Setelah negara Indonesia merdeka, orang Tionghoa yang berkewarganegaraan Indonesia digolongkan sebagai salah satu suku dalam lingkup nasional Indonesia, sesuai Pasal 2 UU Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia.
SEJARAH SUKU TIONGHOA DATANG KE INDONESIA
Sejak abad ketiga, pelaut Cina telah berlayar ke Indonesia untuk melakukan perdagangan. Rute pelayaran menyusuri pantai Asia Timur dan pulangnya melalui Kalimantan Barat dan Filipina dengan mempergunakan angin musim.
Pada abad ketujuh, hubungan Tiongkok dengan Kalimantan Barat sudah sering terjadi, tetapi belum menetap. Imigran dari Cina kemudian masuk ke Kerajaan Sambas dan Mempawah dan terorganisir dalam kongsi sosial politik yang berpusat di Monterado dan Bodok dalam Kerajaan Sambas dan Mandor dalam Kerajaan Mempawah. Pasukan Khubilai Khan di bawah pimpinan Ike Meso, Shih Pi dan Khau Sing dalam perjalanannya untuk menghukum Kertanegara, singgah di kepulauan Karimata yang terletak berhadapan dengan Kerajaan Tanjungpura. Karena kekalahan pasukan ini dari angkatan perang Jawa dan takut mendapat hukuman dari Khubilai Khan, kemungkinan besar beberapa dari mereka melarikan diri dan menetap di Kalimantan Barat.
Tahun 1921-1929 karena di Tiongkok (Cina) terjadi perang saudara, imigrasi besar-besaran orang Cina kembali terjadi dengan daerah tujuan Semenanjung Malaya, Serawak dan Kalimantan Barat.

Perbedaan sifat suku tionghoa menurut letak geografisnya :
 Tentang thionghoa (cina)
Orang-orang Tionghoa datang bermigrasi ke Nan-Yang ( Asia Tenggara termasuk Indonesia ) sejak tahun 1400 dan paling banyak terutama pada abad ke sembilanbelas sampai permulaan abad ke duapuluh. Pendatang-pendatang ini pertama-tama tinggal di pelabuhan-pelabuhan Indonesia khususnya dengan tujuan perdagangan. Pendatang ini kulturnya bervariasi, ada pedagang, ada ahli agraria, arsitek, ahli mebel, seniman dan lain sebagainya. Tetapi ada banyak yang bermigrasi dengan tujuan agar bisa hidup lebih baik dari pada hidup sengsara di daerah kelahirannya. Banyak dari pendatang baru ini bertujuan untuk menetap di bumi Indonesia kecuali mereka yang bertujuan untuk perdagangan.
 TentangIndonesia
Indonesia merupakan Negara yang memiliki berbagai macam kebudayaan yang berbeda –beda . kebudayaan Indonesia beraneka macam dengan khas dan unik . orang – orang di Indonesia pada dasarnya memiliki perbedaan suku , adat istiadat , dan meiliki perbedaan antara agama. Dari perbedaan tersebut orang Indonesia sering kali disebut dengan cirri masyrakat Indonesia yang bersifat majemuk.
 Pesebaran pada Indonesia.
Indonesia memiliki populasi sekitar 206 juta,dan diperkirakan pada tahun 2006 berpenduduk 222 juta.130 juta (lebih dari 50%) tinggal di Pulau Jawa yang merupakan pulau berpenduduk terbanyak sekaligus pulau dimana ibukota Jakarta berada. Sebagian besar (95%) penduduk Indonesia adalah Bangsa Austronesia, dan terdapat juga kelompok-kelompok suku Melanesia, Polinesia, dan Mikronesia terutama di Indonesia bagian Timur. Banyak penduduk Indonesia yang menyatakan dirinya sebagai bagian dari kelompok suku yang lebih spesifik, yang dibagi menurut bahasa dan asal daerah, misalnya Jawa, Sunda, Madura, Batak, dan Minangkabau.Selain itu juga ada penduduk pendatang yang jumlahnya minoritas diantaranya adalah etnis Tionghoa, India, dan Arab. Mereka sudah lama datang ke Nusantara melalui perdagangan sejak abad ke 8 M dan menetap menjadi bagian dari Nusantara. Di Indonesia terdapat sekitar 4 juta populasi etnis Tionghoa.
 Pesebaran pada thionghoa.
Jumlah populasi komunitas etnis Cina di Indonesia adalah nomor tiga terbesar setelah komunitas Jawa dan Sunda. Tapi dari hasil sensus penduduk tahun 2000 dimana pertama kali mencatat latar-belakang etnis seseorang, sesungguhnya komunitas Cina hanyalah nomor 15 dari 101 kelompok etnis yang tercatat di sana. Jumlahnya pun dikatakan hanya sebesar 1.738.936 orang atau 0,86% dari jumlah seluruh penduduk Indonesia sebanyak 201.092.238 orang. Namun, paling tidak hasil sensus menunjukkan bahwa di 11 propinsi Indonesia, jumlah warga etnis Tionghoa cukup signifikan untuk diperhitungkan sebagai bagian dari masyarakat setempat. Dinyatakan bahwa 26,45% dari jumlah seluruh warga etnis Tionghoa di Indonesia, tinggal di Jakarta yaitu 460.002 orang (5.53% dari seluruh penduduk Jakarta). Begitu juga di Kalimantan Barat, ada 20,30% dari seluruh warga Tionghoa Indonesia (9.46 % dari seluruh penduduk Kalimantan Barat, nomor 3 terbesar setelah etnis Sambas, dan lainnya). Di Bangka-Belitung, warga etnis Tionghoa adalah 11,54% dari seluruh penduduk kepulauan itu, nomor 2 setelah etnis Melayu.
Perbedaan sifat orang thionghoa dengan orang Indonesia.
Orang tionghoa lebih memiliki perasaan dengan hati , menggunakan suatu perasaan yang baik dan menghargai sedikit orang lain. Orang thionghoa lebih memikirkan orang lain ketimbang dengan dirinya sendiri, memiliki sebuah komitment dengan baik. Orang Indonesia lebih menggunakan emosi di bandingkan dengan perasaan. Kebanyakan orang Indonesia lebih mementingkan dirinya sendiri di bandingkan dengan orang lain. orang Indonesia sukar untuk membantu orang lain. Perbedaan kejujuran pada orang thionghoa dan Indonesia. Orang thionghoa lebih jujur dan lebih suka berkata apa adanya , kebayakan dari mereka memiliki kejujuran yang lumayan baik.
Disini watak orang thionghoa lebih kepada suatu kejujuran. Orang Indonesia memiliki kejujuran yang kurang baik kebanyakan dari mereka selalu berbohong . kejujuran meraka kurang baik. Dalam keadaan yang baik orang Indonesia terkadang jujur. Perbedaan kesopanan pada orang thionghoa dan Indonesia. Orang thionghoa sedikit lebih mempunyai etika atau kesopanan yang baik, lebih bisa menghargai oaring lain dan mempunyai watak yang kuat untuk melakukan sesuatu. Orang Indonesia kurang disiplin terkadang tak mempunyai tatakrama yang kurang baik. Watak orang Indonesia lemah , meraka jarang berfikir positif dalam melakukan suatu hal.

Referensi :
http://bananacakez.blogspot.com/2011/03/alisis-sifat-dasar-orang-thionghoa-cina.html
http://www.kalbariana.net/sejarah-suku-tionghoa-di-kalimantan-barat
http://id.wikipedia.org/wiki/Tionghoa-Indonesia