Selasa, 11 Februari 2014

ARTIFICIAL INTELEGENCE



A.  Sejarah AI

Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) merupakan salah satu bagian dari ilmu komputer yang mempelajari bagaimana membuat mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia bahkan bisa lebih baik daripada yang dilakukan manusia. Artificial intelegence juga dapat dikatakan aplikasi komputer yang paling canggih karena aplikasi ini berusaha mencontoh cara pemikiran manusia. 
Awal mula artificial intelegence pertama kali disebar hanya 2 tahun setelah General Electric menerapkan komputer yang pertama kali digunakan untuk penggunaan bisnis. Tahun itu adalah tahun 1956 dan istilah artificial intelegence pertama kali dibuat oleh John McCarthy sebagai tema suatu konferensi yang dilaksanakan di Dartmouth College. Pada tahun yang sama, program komputer Artificial Intelegence pertama yang disebut Logic Theorist diumumkan. Kemampuan Logic Theorist yang terbatas untuk berpikir (membuktikan teori-teori kalkulus) mendorong para ilmuwan untuk merancang program lain yang disebut GPS yang ditujukan untuk digunakan dalam memecahkan segala macam masalah. Namun seiring waktu, riset yang terus-menerus akhirnya membuahkan hasil dan AI telah menjadi wilayah aplikasi komputer yang solid.
Selain itu,  tahun 1950-an Alan Turing, seorang pionir AI dan ahli metematika inggris melakukan percobaan Turing (Turing Test) yaitu sebuah komputer melalui terminalnya ditempatkan pada jarak jauh. Diujung yang satu ada terminal dengan software AI dan diujung lainnya ada sebuah terminal dengan seorang operator. Operator itu tidak mengetahui kalau diujung terminal lain dipasang software AI. Mereka berkomunikasi dimana Terminal diujung memberikan respon terhadap serangkaian pertanyaan yang diajukan oleh operator. Dan sang operator itu mengira bahwa ia sedang berkomunikasi dengan operator lainnya yang berada pada terminal lain. Turing beranggapan bahwa jika mesin dapat membuat seseorang percaya bahwa dirinya mampu berkomunikasi dengan orang lain, maka dapat dikatakan bahwa mesin tersebut cerdas (seperti layaknya manusia).

B. AI dan Kognisi Manusia (Mesin Berpikir)

Hubungan Artificial Intelligence dan Kognisi manusia terlihat dari tujuan Artificial Intelligence, arah Artificial Intelligence dan karakteristik Artificial Intelligence

Tujuan Artificial Intelligence
Menurut Lenat dan Feigenbaum terdapat 9 tujuan Artificial Intelligence, yaitu :
1)   Memahami kognisi manusia,  mencoba untuk mendapatkan pengetahuan ingatan manusia yang mendalam, kemampuan problem solving, belajar, membuat keputusan, dll.
2)   Otomatisasi biaya-efektif, menggantikan manusia dalam tugas tugas intelegensi manusia dalam tugas-tugas intelegensi, mempunyai program yang performa-nya sebaik manusia dalam mengerjakan pekerjaan.
3)   Penguatan intelegensi biaya-efektif, membangun sistem untuk membantu manusia membangun sistem untuk membantu manusia berpikir lebih baik, lebih cepat, lebih dalam, dan lain-lain. Contoh : sistem untuk membantu diagnosa penyakit.
4)   Intelegensi manusia super, membangun program yang mempunyai kemampuan untuk melebihi intelegensi manusia
5)   Problem-solving umum, sistem penyelesaian berbagai masalah yang luas sistem iniberbagai masalah yang luas, sistem ini mempunyai kelebaran pikiran.
6)   Wacana koheren, Komunikasi dengan manusia menggunakan bahasa alami, contoh : dialog cerdas yang ada dalam Turing Test.
7)   Belajar (induksi), sistem sebaiknya dapat untuk memperoleh data sendiri dan tahu bagaimana memperolehnya, sistem dapat menyamaratakan, membuat hipotesis, penerapan atau pembelajaran secara heuristik, membuat alasan dengan analogi.
8)   Otonomi, mempunyai sistem intelegensi yang beraksi atas inisiatif sendiri Harus bereaksi beraksi atas inisiatif sendiri. Harus bereaksi dengan dunia nyata.
9)   Informasi, simpan informasi dan mengetahui cara untuk mengambil informasi

Arah Artificial Intelligence
Mengembangkan metode & sistem untuk menyelesaikan masalah AI :
1. Tanpa mengikuti cara manusia menyelesaikannya   (sistem pakar / expert systems)
2. Melalui pemodelan cara berpikirnya manusia, atau cara bekerjanya otak manusia (neural networks).

Karakteristik Artificial Intelligence
Karakteristik didasarkan pada pandangan bahwa AI ada 4 (empat) kategori yaitu :
1)   Sistem yang dapat berpikir seperti manusia (Thinking Humanly)
Thinking Humanly merupakan pendekatan model kognitif.  Dikatakan bahwa program dapat berpikir seperti manusia, maka ada beberapa cara untuk menyatakannya, yaitu :
a.    Melalui introspeksi : mencoba menangkap pemikiran-pemikirannya sendiri pada saat berpikir
b.    Melalui eksperimen-eksperimen psikologi.

Sistem ini menggunakan teori pemikiran presisi untuk diekspresikan sebagai program komputer. Sistem Newell & Simon’s GPS (general problem solver) mencari penyelesaian masalah “jalan yang dilakukan manusia” Sistem ini menggunakan gabungan antara model komputer AI dan teknik psikologi

2)   Sistem yang dapat beraksi seperti manusia (Acting Humanly)
Acting Humanly merupakan pendekatan Uji Turing. Turing mendefinisikan tingkah laku yang cerdas sebagai suatu kemampuan untuk meniru manusia dalam semua tugas kognitif, mencukupi untuk “fool interrogator”. Uji yang dilakukan Turing merupakan komputer yang akan dijalankan oleh manusia melalui teletype. Jika interrogator tidak dapat membedakan apakah yang diinterogasi manusia atau komputer, maka komputer berintelegensia tersebut lolos dari uji Turing (Turing Test). Untuk lolos dari sistem uji Turing (Turing Test) ini diperlukan : Natural Language Processing, Knowledge Representation, Automated Reasoning, dan Machine Learning.

3)   Sistem yang dapat berpikir secara rasional (Thinking Rationally)
Thinking Rationally : The Laws of Thought Approach

Tidak mudah membuat pengetahuan informal dan menyatakan dalam formal term yang diperlukan oleh notasi logika khususnya jikadiperlukan oleh notasi logika, khususnya jika pengetahuan memiliki ketidakpastian < 100%. Terdapat perbedaan besar antara dapat memcahkan masalah dalam “prinsip” dan memecahkannya dalam “praktek”

4)   Sistem yang dapat bertingkah laku secara rasional (Acting Rationally)
Acting Rationally : The Rational Agent Approach

Membuat inferensi yang benar, kadang-kadang merupakan bagian dari suatu rational agent, karena satu cara untuk rational agent, karena itu merupakan salah satu cara untuk melakukan aksi secara rasional. Aksi secara rasional adalah menalar secara logika untuk mendapatkan kesimpulan bahwa aksi yang diberikan akan mencapai tujuan, dan kemudian melakukan aksi atas kesimpulan tersebut.

C. AI dan Sistem Pakar (ELIZA, Parry, Net Talk)

Sistem Pakar atau Expert System (ES) adalah turunan dari Artificial Intellegence (AI), maksudnya adalah pengembangan dari AI yang terintegrasi dengan beberapa pendekatan pakar atau ahli sesuai dengan bidang kajiannya.
ES memiliki kemampuan memecahkan masalah dan menggunakan penalaran dengan mengadopsi kemampuan yang dimiliki oleh pakar. Sehingga permasalahan yang awalnya hanya bisa diselesaikan oleh pakar kini bisa diselesaikan oleh orang biasa. Dengan kata lain database pada ES adalah kemampuan yang ada pada otak sang pakar. Sehingga buat seorang pakar ES juga sangat berguna sebagai asisten, bahkan buat pakar perancang ES tersebut.

Beberapa contoh Expert System yang berbasis psikologi diantarannya adalah Elliza dan Parry. Berikut ini penjelasannya :
1.    ELIZA
Eliza adalah salah satu Sistem Pakar yang paling awal dikembangk oleh Joseph Weizenbaum di MTT sebagai program komputer terapis. Program ini membuat pengguna berkominikasi dengan komputer sebagaimana sedang berkonsultasi dengan seorang terapis.Berikut adalah contoh percakapan antara Eliza dengan seorang klien :

Eliza       : Hello. I am ELIZA. How can I help you?
Klien       : My name is Balza
Eliza       : I have told you before, I do not care about names
Klien       : I don’t have any money. That’s my problem
Eliza       : Why do you say your problem?
Klien       : Because you asked me
Eliza       : Do any other reasons not come to mind?
Klien       : No
Eliza       : You are being a bit negative
Klien       : Why?
Eliza       : Please go on
Klien       : OK. I am bankrupt
Eliza       : How long have you been bankrupt?
Klien       : A year
Eliza       : Please go on
Klien       : So, what should I do?
Eliza       : Does that question interest you?
Klien       : Yes, how can I make big money?
Eliza       : You are sure?
Klien       : Of course I’m sure

2.    PARRY
Parry adalah sebuah sistem pakar yang termasuk juga paling awal dikembangkan di Standford University oleh seorang psikiater, yaity Kenneth Colby. Kenneth Colby mensimulasikan seorang paranoid dalam sistem pakar parry ini. Berikut ini adalah contoh respon Parry terhadap pertanyaan seorang psikiater yang menginterviwenya :

Psikiater : Why are you in the hospital?
Parry      : I shouldn’t be here
Psikiater : Who brought you here?
Parry      : The police
Psikiater : What trouble did you have with the police?
Parry      : Cops don’t do their job
Psikiater : What do they do instead?
Parry      : Cops arrest wrong people
Psikiater : They arrest the right ones sometimes
Parry      : The law should get those Italian crooks
Psikiater : Are you Italian?
Parry      : My bacground is British but I was born in this country
Psikiater : Do you know any Italian crooks?
Parry      : I try to avoid the underworld

3.    NETTALK
NetTalk merupakan hasil penelitian Terrence Sejnowski dan Charles Rosenberg pada pertengahan 1980 mengenai jaringan saraf tiruan. NetTalk adalah sebuah program yang berdasarkan pada jaring-jaring neuron dengan membaca tulisan dan mengucapkannya keras-keras. NetTalk membaca keras-keras dengan cara mengkonversi tulisan menjadi fonem-fonem, unit dasar dari suara sebuah bahasa.

D. Penggunaan AI sebagai expert system yang dapat digunakan untuk mendukung system pengambilan keputusan (Diagnosa).

Kontribusi Artificial intelegence dalam bidang psikologi dapat dijelaskan dengan penggunaan AI sebagai expert system. Sistem pakar (expert system) secara umum adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Atau dengan kata lain sistem pakar adalah sistem yang didesain dan diimplementasikan dengan bantuan bahasa pemrograman tertentu untuk dapat menyelesaikan masalah seperti yang dilakukan oleh para ahli. Diharapkan dengan sistem ini, orang awam dapat menyelesaikan masalah tertentu baik ‘sedikit’ rumit ataupun rumit sekalipun ‘tanpa’ bantuan para ahli dalam bidang tersebut. Sedangkan bagi para ahli, sistem ini dapat digunakan sebagai asisten yang berpengalaman.
Sistem pakar juga merupakan program komputer yang meniru proses pemikiran dan pengetahuan pakar dalam menyelesaikan suatu masalah tertentu. Implementasi sistem pakar banyak digunakan dalam bidang psikologi karena sistem pakar dipandang sebagai cara penyimpanan pengetahuan pakar pada bidang tertentu dalam program komputer sehingga keputusan dapat diberikan dalam melakukan penalaran secara cerdas. Irisan antara psikologi dan sistem pakar melahirkan sebuah area yang dikenal dengan nama cognition & psycolinguistics. Umumnya pengetahuannya diambil dari seorang manusia yang pakar dalam domain tersebut dan sistem pakar itu berusaha meniru metodelogi dan kinerjanya (performance). Salah satu implementasi yang diterapkan sistem pakar dalam bidang psikologi, yaitu untuk sistem pakar menentukan jenis gangguan perkembangan pada anak.









 DAFTAR PUSTAKA

McLeod, R & Schell, G. (2008). Sistem informasi manajemen, edisi 10. Jakarta : Salemba empat


Dahria, M. (2008). Artificial intelegence. Jurnal SAINTIKOM. Volume. 5, No. 2: 1-3



Rohman, F & Fauziah, A. (2008). Rancang bangun aplikasi sistem pakar untuk menentukan jenis gangguan perkembangan pada anak. Jurnal media informatika. Volume. 6, No. 1:1-2