Minggu, 01 April 2012

Subteori Sternberg dan Pola-pola Mencintai Berdasarkan Sternberg


Haaai .. terima kasih ya sebelumnya kalian sudah mau membuka blog saya dan membaca tentang Subteori dan pola-pola mencintai berdasarkan Sternberg , terlebih jika kalian berkomentar ^_^ …

Kali ini saya akan membahas tentang subteori Sternberg dan pola-pola mencintai berdasarkan Sternberg, kita mulai yaa

Memikirkan cinta sebagai suatu kisah dapat membantu kita melihat bagaimana orang memilih dan dipilih. Menurut subteori Sternberg yaitu subteori segitiga cinta (triangulary subtheory of love). ketiga unsure atau komponen, cinta adalah keintiman , gairah , dan komitmen. Keintiman, unsure emosional, melibatkan pengungkapan diri yang mengarah ke keterikatan, kehangatan dan rasa percaya. Gairah, unsure motivasional, di dasari oleh dorongan rangsangan fisiologis menjadi hasrat seksual. Komitmen , unsure kognitif merupakan keputusan untuk mencintai dan bertahan dengan sang kekasih. 

Derajat tiap tiga unsure menentukan jenis cinta yang dirasakan , yaitu

a.       Non-love (non-cinta)
Ketiga komponen cinta yaitu keintiman, gairah dan komitmen tidak ada. Non cinta menggambarkan kebanyakan hubungan interpersonal yang merupakan interaksi yang sangat biasa.

b.      Liking (menyukai)
Keintiman merupakan satu-satunya yang ada, gairah dan komitmen tidak ada disini. tidak ada kedekatan, dukungan emosional, ikatan dan kehangatan.

c.       Infatuation (Gairah)
Gairah merupakan satu-satunya yang ada, keintiman dan komitmen tidak ada di sini. Ini biasanya disebut dengan “cinta pada pandangan pertama”, ketertarikan fisik dan rangsangan seksual yang kuat.

d.      Empty love (Cinta kosong)
Komitmen merupakan satu-satunya komponen yang ada. Cinta kosong sering kali di temukan pada hubungan jangka panjang yang telah kehilangan keintiman dan gairah atau dalam pernikahan yang dijodohkan.

e.       Romantic love (cinta romantic)
Terdapat keintiman dan gairah. Kekasih romantic saling tertarik secara fisik dan terikat secara emosional, namun mereka tidak saling berkomitmen.

f.       Companinate love (cinta persahabatan)
Terdapat keintiman dan komitmen. Cinta ini merupakan persahabatan jangka panjang dan berkomitmen.

g.      Fatuous love (cinta bodoh)
Terdapat gairah dan komitmen tanpa keintiman. Merupakan cinta yang mengarah ke hubungan bergejolak.

h.      Consummate love (cinta yang sempurna)
Terdapat ketiga komponen pada cinta “utuh” ini, yang mana banyak diusahakan dan diperjuangkan oleh pasangan terutama dalam hubungan romantis.

Sekian pembahasan kali ini , terima kasih ya kawan … 

Sumber : Papalia, D dan Olds. 2009. Human development perkembangan manusia. Jakarta : Salemba Humanika

3 komentar:

  1. kalau HTS-an itu termasuk dalam kategori mana ya wi? hhhe

    BalasHapus
  2. hahaha tya curhaat niyee,hehehe

    BalasHapus
  3. hahaha
    ga apa" kok , yang mau curhat boleh" aja ..

    Sepertinya kalau ga salah masuk ke romantic love deh tya ..
    soalnya kalo HTS'an itu kan mereka ga berkomitmen
    hahahha

    BalasHapus